NAMA : ANIS PRATIWI DININGRUM
NPM : 21214281
KELAS : 4EB28
1. Pengertian Etika Menurut Para Ahli
Para ahli telah
mendefinisikan etika dalam beberapa definisi yang berbeda :
- Mustafa
Pengertia
etika menurut Mustafa sebagai ilmu yang menyelidiki terhadap perilaku mana yang
baik dan yang buruk dan juga dengan memperhatikan perbuatan manusia sejauh apa
yang telah diketahui oleh akal pikiran.
- Ahmad Amin
Menurut
Ahmad Amin etika merupakan suatu ilmu yang menjelaskan tentang arti baik dan
buruk serta apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, juga menyatakan sebuah
tujuan yang harus dicapai manusia dalam perbuatannya dan menunjukkan arah untuk
melakukan apa yang seharusnya didilakukan oleh manusia.
- Aristoteles
Berdasarkan
pandangan Aristoteles etika kedalam dua pengertian yakni:
Terminius
Technicus & Manner and Custom. Terminius Technicus ialah etika dipelajari
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau
perbuatan manusia.
Manner
and custom ialah suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata cara &
adat kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature)
yang sangat terikat dengan arti “baik & buruk”
suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.
- Bertens
Pengertian
Etika Bertens merupakan nilai dan norma moral yang menjadi acuan bagi manusia
secara individu maupun kelompok dalam mengatur segala tingkah lakunya.
- Drs. H. Burhanudin Salam
Pengertian
etika Drs. H. Burhanudin Salam ialah suatu cabang ilmu filsafat yang berbicara
tentang nilai -nilai dan norma yang dapat menentukan perilaku manusia dalam
kehidupannya.
- Drs. O.P. Simorangkir
Etika
menurut Drs. O.P. Simorangkir adalah pandangan manusia terhadap baik dan
buruknya perilaku manusia.
- Drs. Sidi Gajabla
Menurut
Drs. Sidi Gajabla pengertan etika dipandang sebagai teori tentang perilaku atau
perbuatan manusia yang dipandang dari segi baik & buruknya sejauh mana
dapat ditentukan oleh akal manusia.
- James J. Spillane SJ
Etika
menurut James J. Spillane SJ adalah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah
laku manusia dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika
lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas untuk
menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang kepada orang lain.
- Hamzah Yakub
Hamzah
Yakub memandang etika sebagai adalah menyelidiki suatu perbuatan mana yang baik
dan mana yang buruk.
- Martin
Definisi
etika menurut Martin suatu disiplin ilmu yang berperan sebagai acuan atau
pedoman untuk mengontrol tingkah laku atau perilaku manusia.
- Maryani dan Ludigdo
Maryani
dan Ludigdo mengartikan etika sebagai seperangkat norma, aturan atau pedoman
yang mengatur segala perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus
ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok masyarakat atau segolongan masyarakat.
- Prof. DR. Franz Magnis Suseno
Etika
menurut pandangan Prof. DR. Franz Magnis Suseno merupakan suatu ilmu yang
memberikan arahan, acuan dan pijakan kepada tindakan manusia.
- W. J. S. Poerwadarminto
Pengertian
etika merupakan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak atau moral.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian etika adalah ilmu tentang baik
dan buruknya perilaku, hak dan kewajiban moral; sekumpulan asa atau nila-nilai
yang berkaitan dengan akhlak; nilai mengenai benar atau salahnya perbuatan atau
perilaku yang dianut masyarakat.
- Soergarda Poerbakawatja
Etika
merupakan sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan
buruknya tindakan dan kesusilaan.
2. Prinsip-Prinsip Etika
Ada
enam prinsip yang merupakan landasan penting etika, yaitu prinsip keindahan,
prinsip persamaan, prinsip kebaikan, prinsip keadilan, prinsip kebebasan, dan
prinsip kebenaran.
Dibawah
ini akan dijelaskan masing-masing dari prinsip-prinsip etika :
- Prinsip Keindahan
Mendasari segala sesuatu dengan rasa senang terhadap
keindahan dengan menunjukkan sesuatu yang indah dalam perilakunya. Contoh :
dalam berpakaian, berpenampilan, penataan ruangan, dsb.
- Prinsip Persamaan
Persamaan terhadap hak antara laki-laki dan perempuan,
persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya.
- Prinsip Kebaikan
Perilaku seseorang untuk selalu berusaha berbuat
kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya, menjunjung nilai-nilai
kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih sayang, membantu orang lain.
- Prinsip Keadilan
Prinsip yang mendasari seseorang untuk bertindak adil
dan tidak mengambil sesuatu yang seharusnya menjadi hak orang lain.
- Prinsip Kebebasan
Kebebasan setiap manusia yang mempunyai hak untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri selama itu tidak merugikan
atau mengganggu hak-hak orang lain dan harus diikuti dengan tanggung jawab.
- Prinsip Kebenaran
Prinsip yang dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar
kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat dan bersifat
logis/rasional.
3. Perkembangan Etika Bisnis
Etika
dalam dunia bisnis diperlukan untuk menjaga hubungan baik dan fairness dalam
dunia bisnis. Etika bisnis mencapai status ilmiah dan akademis dengan identitas
sendiri, pertama kali timbul di Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Untuk
memahami perkembangan etika bisnis De George membedakannya kepada lima periode
- Situasi Dahulu
Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan
filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan
manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan
kegiatan niaga harus diatur. Pada masa ini masalah moral disekitar ekonomi dan
bisnis disoroti dari sudut pandang teologi.
- Masa Peralihan: tahun 1960-an
Pada saat ini terjadi perkembangan baru yang dapat
disebut sbagai persiapan langsung bagi timbulnya etika bisnis. Ditandai
pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi
mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan)..
Pada saat ini juga timbul anti konsumerisme. Hal ini memberi perhatian pada
dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan memasukan mata kuliah baru
ke dalam kurikulum dengan nama busines and society and coorporate sosial
responsibility, walaupun masih menggunakan pendekatan keilmuan yang beragam
minus etika filosofis.
- Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an
Terdapat dua faktor yang mendorong kelahiran etika
bisnis pada tahun 1970-an yaitu:
1. Sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan
masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan
tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis
2. Terjadinya
krisis moral yang dialami oleh dunia bisnis. Pada saat ini mereka bekerja sama
khususnya dengan ahli ekonomi dan manejemen dalam meneruskan tendensi etika
terapan. Norman E. Bowie menyebutkan bahwa kelahiran etika bisnis ini
disebabkan adanya kerjasama interdisipliner, yaitu pada konferesi perdana
tentang etika bisnis yang diselanggarakan di universitas Kansas oleh philosophi
Departemen bersama colledge of business pada bulan November 1974.
- Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an
Di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai
berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Hal ini pertama-tama ditandai dengan
semakin banyaknya perguruan tinggi di Eropa Barat yang mencantumkan mata kuliah
etika bisnis. Pada taun1987 didirkan pula European Ethics Nwork (EBEN) yang
bertujuan menjadi forum pertemuan antara akademisi dari universitas, sekolah
bisnis, para pengusaha dan wakil-wakil dari organisasi nasional dan
nternasional.
- Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an
Etika bisnis telah hadir di Amerika Latin, ASIA, Eropa
Timur dan kawasan dunia lainnya. Di Jepang yang aktif melakukan kajian etika
bisnis adalah institute of moralogy pada universitas Reitaku di Kashiwa-Shi. Di
india etika bisnis dipraktekan oleh manajemen center of human values yang
didirikan oleh dewan direksi dari indian institute of manajemen di Kalkutta
tahun 1992. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and
Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.
Di indonesia sendiri pada beberapa perguruan tinggi
terutama pada program pascasarjana telah diajarkan mata kuliah etika bisnis.
Selain itu bermunculan pula organisasi-organisasi yang melakukan pengkajian
khusus tentang etika bisnis misalnya lembaga studi dan pengembangan etika usaha
indonesia (LSPEU Indonesia) di jakarta.
4. Ethical Governance
Ethical
Governance ( Etika Pemerintahan ) adalah Ajaran untuk berperilaku yang baik dan
benar sesuai dengan nilai-nilai keutamaan yang berhubungan dengan hakikat
manusia. Dalam Ethical Governance ( Etika Pemerintahan ) terdapat juga masalah
kesusilaan dan kesopanan ini dalam aparat, aparatur, struktur dan lembaganya.
Kesusilaan adalah peraturan hidup yang berasal dari suara hati manusia. Suara
hati manusia menentukan perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk,
tergantung pada kepribadian atau jati diri masing-masing. Manusia berbuat baik
atau berbuat buruk karena bisikan suara hatinya ( consience of man ).
Dalam
arti luas : Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badab
legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suaru negara dalam mencapai tujuan
negara. Sedangkan dalam arti sempit : Pemerintahan adalah perbuatan memerintah
yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam mencapai tujuan
negara.
Menurut
Offe, Pemerintahan adalah hasil dari tindakan administratif dalam berbagai
bidang, bukan hanya hasil dari pelaksanaan tugas pemerintah dalam melaksanakan
undang-undang melainkan hasil dari kegiatan bersama antara lembaga pemerintahan
dengan klien masing-masing.
SUMBER REFERENSI :