Selasa, 26 Januari 2016

KOPERASI YANG SUKSES DAN KOPERASI YANG GAGAL



TUGAS
EKONOMI KOPERASI (SOFTSKILL)




DISUSUN OLEH :
ANIS PRATIWI DININGRUM (21214281)
HILMA NOOR FAIZAH (24214994)
SHELVY SEPTIANI (2A214220)

2EB28




UNIVERSITAS GUNADARMA
2015/2016

 

 


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan mata kuliah Softskill Ekonomi Koperasi tentang Koperasi yang GAGAL dan Koperasi yang BERHASIL. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.   
                                                                                    
                                                                                                                           Bekasi, Januari 2016



   
                                                                                                                                         
  Penyusun











BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada mutu dan kerja para karyawannya. Apabila karyawannya ini memiliki kejujuran, kecakapan dan giat dalam bekerja maka besarlah kemungkinannya koperasi akan maju pesat atau setidak-tidaknya tendensi untuk terjadinya kebangkrutan dapat ditanggulangi. Tetapi sebaliknya, apabila orang-orang ini tidak cakap, curang atau tidak berwibawa tentulah koperasi pun akan mundur atau tidak semaju seperti yang diharapkan.
Kita sering melihat, terjadinya kesulitan-kesulitan dalam soal keuangan, soal menarik perhatian anggota pada koperasi, pemasaran barang-barang, organisasi yang kacau dan sebagainya. Kesulitan-kesulitan semacam itu pangkal persoalannya karena ketidakberesan pada
manajemen.

1.2 Rumusan Masalah
  1. Apa saja hal-hal yang membuat Koperasi PT KDS Indonesia berhasil?
  2. Apa saja kendala yang terjadi dalam mendirikan Koperasi PT KDS Indonesia?
  3. Apa saja penyebab kegagalannya Koperasi Serba Usaha Al-muslim Tambun?
1.3 Tujuan Masalah
  1. Untuk mengetahui hal-hal yang membuat Koperasi PT KDS Indonesia itu berhasil.
  2. Untuk mengetahui kendala yang terjadi dalam mendirikan Koperasi PT KDS Indonesia.
  3. Untuk mengetahui apa saja penyebab kegagalannya Koperasi Serba Usaha Al-muslim Tambun



JENIS KOPERASI


Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat, yakni KUD dan KSP. KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada masa pemerintahan orde baru. Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh dan berkembang dalam era globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanyalah contoh dari sekian jenis koperasi.

Sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 25/1992 tentang Perkoperasian, bahwa “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.” 
Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan, koperasi memiliki tujuan untuk kepentingan anggotanya antara lain meningkatkan kesejahteraan, menyediakan kebutuhan, membantu modal, dan mengembangkan usaha.
Dalam praktiknya, usaha koperasi disesuaikan dengan kondisi organisasi dan kepentingan anggotanya. Berdasar kondisi dan kepentingan inilah muncul jenis-jenis koperasi.
Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya
Secara umum, berdasar jenis usaha, koperasi terdiri atas Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Konsumsi, dan Koperasi Produksi.
a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
KSP adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”
b. Koperasi Serba Usaha (KSU)
KSU adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel.
 c. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, perabot rumah tangga.
d. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.
Koperasi Berdasarkan Keanggotaannya
a. Koperasi Unit Desa (KUD)
Koperasi Unit Desa adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan.. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.
b. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.
c. Koperasi Sekolah
Koperasi Sekolah meiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.
Selain tiga jenis koperasi tersebut, sesuai keanggotaannya masih banyak jenis lainnya. Misalnya koperasi yang anggotanya para pedagang di pasar dinamakan Koperasi Pasar, koperasi yang anggotanya para nelayan dinamakan Koperasi Nelayan.
Tentang Koperasi Primer dan Sekunder perbedaannya adalah terletak pada “keanggotaan”: Koperasi primer anggotanya adalah orang-seorang dan Koperasi Sekunder anggotanya terdiri (organisasi) Koperasi. Dengan pemahaman yang lain, Koperasi Sekunder dibentuk oleh beberapa Koperasi Primer yang kemudian menggabung menjadi satu dan membentuk koperasi baru.
 
KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN KOPERASI KONSUMEN
PT KDS INDONESIA

Koperasi ini termasuk dalam koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi Konsumen. Koperasi ini menjual sembako. Koperasi ini termasuk koperasi yang berhasil karna setiap tahun laba yang di dapat naik terus menerus, meskipun terdapat beberapa kendala dalam mendirikan koperasi ini agar maju akhirnya proses tidak menghianati hasil, Koperasi ini maju/berhasil. Adapun beberapa hal yang membuat Koperasi PT KDS Indonesia ini berhasil, diantaranya:
1.      Modal

Modal yang didapat untuk men sukses kan koperasi ini dari para anggota sendiri yaitu simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, deposito anggota dan ada dari pihak lain, seperti pinjaman Bank.

2.      Berbadan Hukum

Seperti yang diucapkan oleh Bapak Yusak sebagai Ketua Koperasi PT KDS Indonesia bahwa memang seharusnya setiap koperasi harus dilandasi oleh hukum untuk mencapai keberhasilannya.

3.       Merekrut  anggota yg berkompeten

Saya akan membuat koperasi lebih menarik sehingga tidak kalah dengan badan usaha lainnya. Dimulai dari keanggotaan koperasi itu sendiri, pertama saya akan merekrut anggota yang berkompeten dalam bidangnya. Tidak hanya orang yang sekedar mau menjadi anggota melainkan orang-orang yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan dan pengembangan koperasi. Contohnya dengan mencari pemimpin yang dapat memimpin dengan baik, kemudian pengelolaan dipegang oleh orang yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Serta perlu dibuat pelatihan bagi pengurus koperasi yang belum berpengalaman.


4.      Kerjasama dengan Perusahaan Lain

Untuk menghindari kecurangan anggota apabila meminjam uang dari koperasi, perusahaan memiliki kebijakan tersendiri yang salah satunya adalah pemotongan gaji karyawan yang meminjam uang. Selain pinjaman uang ada juga pembelian sembako dengan cara cash atau kredit, apabila anggota membeli sembako secara kredit maka pembayarannya lewat pemotongan gaji.

5.      Membenahi kondisi internal koperasi

Praktik-praktik operasional yang tidak tidak efisien, mengandung kelemahan perlu dibenahi. Dominasi pengurus yang berlebihan dan tidak sesuai dengan proporsinya perlu dibatasi dengan adanya peraturan yang menutup celah penyimpangan koperasi. Penyimpangan-penyimpangan yang rawan dilakukan adalah pemanfaatan kepentingan koperasi untuk kepentingan pribadi, penyimpangan pengelolaan dana, maupun praktik-praktik KKN

Setiap perjalanan, setiap kehidupan pasti tidak ada yang mulus seperti halnya Koperasi PT KDS Indonesia, ada kendala dalam mendirikan Koperasi ini agar maju, diantaranya adalah:
1.      Pelayanan Karyawan Koperasi

Pelayanan yang tidak mengenakan dari karyawan koperasi yang melayani langsung anggota mendapatkan kritikan dari setiap anggota karna karyawan ini melayaninya sangat jutek, meskipun sudah di tegur masih saja mendapatkan kritikan, seperti yang diketahui diatas bahwa pelayanan karyawan koperasi sangat penting untuk memajukan koperasi yang di dirikan.

2.      Kurang Lengkap

Sembako yang disediakan dalam koperasi ini kurang melengkapi atau kebutuhan para anggota kurang terpenuhi karna kebutuhan yang di cari di koperasi ini tidak ada, seperti yang diketahui diatas setidaknya kita harus mencari barang atau kebutuhan apa yang sering di cari para anggota agar terelealisasi semua.














Lampiran Koperasi PT KDS Indonesia






















KOPERASI SERBA USAHA
AL-MUSLIM TAMBUN

Koperasi ini termasuk Koperasi Serba Usaha Sekolah yang menjual kebutuhan para siswa/i di Al-muslim di setiap Unit, Unit TK, Unit SD, Unit SMP, Unit SMK, Unit SMK, dan Unit Akademik. Menjual perlengkapan yang dibutuhkan siswa/i seperti pensil, pulpen, buku tulis, penghapus, rautan, map, alat jilid, print-nan, sampai alat pramuka, selain itu menjual minuman dan Ice Cream.
Karyawan yang dipekerjakan untuk menjaga koperasi Al-muslim ini dari para siswa Unit SMK yang sudah diberikan jadwalnya untuk menjaga dari kelas 10 sampai kelas 12.
Koperasi ini telah di dirikan dari tahun 2006 sampai sekarang akan tetapi koperasi pada tahun-tahun terakhir ini laba nya melonjak turun, adapun beberapa hal yang membuat koperasi ini gagal:
1.      Karyawan kurang kompeten dalam menjual barang

Seperti yang diucapkan oleh Bapak Suwarko bahwa ada beberapa karyawan yang menjual barang dalam koperasi ini tidak sesuai peraturan, misalnya ada salah satu karyawan menjual Ice Cream Magnum dengan harga Ice Cream Magnum sesungguh nya seharga Rp 15.000,- dijual oleh salah satu karyawan dengan Rp 5000,-.

2.      Kecurangan siswa dalam membeli barang

Karna karyawan yang kurang kompeten juga bisa menimbulkan kerugian yang banyak dalam penjualannya karna banyak juga siswa/i yang tidak membayar apa yang mereka beli, karyawan kurang memperhatikan setiap pembeli.

3.      Kekurangan orang dalam menjual

Ini yang menimbulkan kerugian yang besar pada No. 2 karna karyawannya Cuma 2 dan Koperasi ini Cuma 1 sedangkan Unit nya banyak maka bukan salah sepenuhnya dari karyawan yang tidak memperhatikan pembeli melainkan karyawan kewalahan dalam menangani siswa yang membeli di koperasi.

4.      Tidak menyediakan uang kembalian receh

Dari masalah No.3 karyawan kewalahan disebabkan salah satunya dari uang kembalian sang pembeli jadi mengharuskan karyawan harus menukarkan uang terlebih dahulu sedangkan yang menjaga koperasi itu tinggal satu orang.










Penutup
Kesimpulan
Kesuksesan atau kegagalan koperasi terletak pada kerajinan, cara pelayanan dan kompetensi yang dimiliki anggota. Jika anggotanya aktif dan kompeten maka koperasi akan maju, begitupun sebaliknya. Jika kriteria anggota sudah terpenuhi, maka faktor keberhasilan lainnya akan berjalan dengan sendiri.