TUGAS
EKONOMI KOPERASI (SOFTSKILL)
DISUSUN OLEH :
ANIS PRATIWI DININGRUM (21214281)
HILMA NOOR FAIZAH (24214994)
SHELVY SEPTIANI (2A214220)
2EB28
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Dengan menyebut
nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan mata
kuliah Softskill Ekonomi Koperasi tentang Koperasi yang GAGAL
dan Koperasi yang BERHASIL. Makalah ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari
semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Bekasi, Januari 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat
tergantung pada mutu dan kerja para
karyawannya. Apabila karyawannya ini memiliki
kejujuran, kecakapan dan giat dalam bekerja maka besarlah kemungkinannya
koperasi akan maju pesat atau setidak-tidaknya tendensi untuk terjadinya
kebangkrutan dapat ditanggulangi. Tetapi sebaliknya, apabila orang-orang ini
tidak cakap, curang atau tidak berwibawa tentulah koperasi pun akan mundur atau
tidak semaju seperti yang diharapkan.
Kita sering melihat, terjadinya kesulitan-kesulitan dalam soal keuangan, soal menarik perhatian anggota pada koperasi, pemasaran barang-barang, organisasi yang kacau dan sebagainya. Kesulitan-kesulitan semacam itu pangkal persoalannya karena ketidakberesan pada manajemen.
Kita sering melihat, terjadinya kesulitan-kesulitan dalam soal keuangan, soal menarik perhatian anggota pada koperasi, pemasaran barang-barang, organisasi yang kacau dan sebagainya. Kesulitan-kesulitan semacam itu pangkal persoalannya karena ketidakberesan pada manajemen.
1.2 Rumusan
Masalah
- Apa saja hal-hal yang membuat Koperasi PT KDS Indonesia berhasil?
- Apa saja kendala yang terjadi dalam mendirikan Koperasi PT KDS Indonesia?
- Apa saja penyebab kegagalannya Koperasi Serba Usaha Al-muslim Tambun?
1.3 Tujuan
Masalah
- Untuk mengetahui hal-hal yang membuat Koperasi PT KDS Indonesia itu berhasil.
- Untuk mengetahui kendala yang terjadi dalam mendirikan Koperasi PT KDS Indonesia.
- Untuk mengetahui apa saja penyebab kegagalannya Koperasi Serba Usaha Al-muslim Tambun
JENIS KOPERASI
Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat, yakni KUD dan KSP. KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada masa pemerintahan orde baru. Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh dan berkembang dalam era globalisasi saat ini. KUD dan KSP hanyalah contoh dari sekian jenis koperasi.
Sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 25/1992 tentang Perkoperasian, bahwa “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.”
Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan,
koperasi memiliki tujuan untuk kepentingan anggotanya antara lain meningkatkan
kesejahteraan, menyediakan kebutuhan, membantu modal, dan mengembangkan usaha.
Dalam praktiknya, usaha koperasi disesuaikan dengan kondisi organisasi
dan kepentingan anggotanya. Berdasar kondisi dan kepentingan inilah muncul
jenis-jenis koperasi.
Koperasi Berdasarkan Jenis
Usahanya
Secara umum, berdasar jenis usaha, koperasi terdiri atas Koperasi
Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Konsumsi, dan
Koperasi Produksi.
a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
KSP adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung
simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan
mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi
penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan
usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”
b. Koperasi Serba Usaha (KSU)
KSU adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit
usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari
anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel.
c. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan
kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan
makanan, pakaian, perabot rumah tangga.
d. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang
(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada
umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan
bantuan modal dan pemasaran.
Koperasi Berdasarkan
Keanggotaannya
a. Koperasi Unit Desa (KUD)
Koperasi Unit Desa adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat
pedesaan.. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama
pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan
pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi
penyuluhan teknis pertanian.
b. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi
ini bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan
kesejateraan para pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup
departemen atau instansi.
c. Koperasi Sekolah
Koperasi Sekolah meiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru,
karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan
kebutuhan warga sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan
lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan
ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain
berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.
Selain tiga jenis koperasi tersebut, sesuai keanggotaannya masih banyak
jenis lainnya. Misalnya koperasi yang anggotanya para pedagang di pasar
dinamakan Koperasi Pasar, koperasi yang anggotanya para nelayan dinamakan
Koperasi Nelayan.
Tentang Koperasi Primer dan Sekunder perbedaannya adalah terletak pada
“keanggotaan”: Koperasi primer anggotanya adalah orang-seorang dan Koperasi
Sekunder anggotanya terdiri (organisasi) Koperasi. Dengan pemahaman yang lain,
Koperasi Sekunder dibentuk oleh beberapa Koperasi Primer yang kemudian
menggabung menjadi satu dan membentuk koperasi baru.
KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN KOPERASI KONSUMEN
PT KDS INDONESIA
Koperasi
ini termasuk dalam koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi Konsumen. Koperasi ini
menjual sembako. Koperasi ini termasuk koperasi yang berhasil karna setiap
tahun laba yang di dapat naik terus menerus, meskipun terdapat beberapa kendala
dalam mendirikan koperasi ini agar maju akhirnya proses tidak menghianati
hasil, Koperasi ini maju/berhasil. Adapun beberapa hal yang membuat Koperasi PT
KDS Indonesia ini berhasil, diantaranya:
1.
Modal
Modal
yang didapat untuk men sukses kan koperasi ini dari para anggota sendiri yaitu
simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, deposito anggota dan ada
dari pihak lain, seperti pinjaman Bank.
2.
Berbadan
Hukum
Seperti
yang diucapkan oleh Bapak Yusak sebagai Ketua Koperasi PT KDS Indonesia bahwa
memang seharusnya setiap koperasi harus dilandasi oleh hukum untuk mencapai
keberhasilannya.
3. Merekrut anggota yg berkompeten
Saya akan membuat koperasi lebih menarik sehingga tidak kalah dengan
badan usaha lainnya. Dimulai dari keanggotaan koperasi itu sendiri, pertama
saya akan merekrut anggota yang berkompeten dalam bidangnya. Tidak hanya orang
yang sekedar mau menjadi anggota melainkan orang-orang yang memiliki kemampuan
dalam pengelolaan dan pengembangan koperasi. Contohnya dengan mencari pemimpin
yang dapat memimpin dengan baik, kemudian pengelolaan dipegang oleh orang yang
berkompeten dalam bidangnya masing-masing. Serta perlu dibuat pelatihan bagi
pengurus koperasi yang belum berpengalaman.
4.
Kerjasama
dengan Perusahaan Lain
Untuk
menghindari kecurangan anggota apabila meminjam uang dari koperasi, perusahaan
memiliki kebijakan tersendiri yang salah satunya adalah pemotongan gaji
karyawan yang meminjam uang. Selain pinjaman uang ada juga pembelian sembako
dengan cara cash atau kredit, apabila anggota membeli sembako secara kredit
maka pembayarannya lewat pemotongan gaji.
5. Membenahi kondisi internal koperasi
Praktik-praktik operasional yang tidak tidak efisien, mengandung
kelemahan perlu dibenahi. Dominasi pengurus yang berlebihan dan tidak sesuai
dengan proporsinya perlu dibatasi dengan adanya peraturan yang menutup celah
penyimpangan koperasi. Penyimpangan-penyimpangan yang rawan dilakukan adalah
pemanfaatan kepentingan koperasi untuk kepentingan pribadi, penyimpangan
pengelolaan dana, maupun praktik-praktik KKN
Setiap
perjalanan, setiap kehidupan pasti tidak ada yang mulus seperti halnya Koperasi
PT KDS Indonesia, ada kendala dalam mendirikan Koperasi ini agar maju,
diantaranya adalah:
1.
Pelayanan
Karyawan Koperasi
Pelayanan yang tidak mengenakan
dari karyawan koperasi yang melayani langsung anggota mendapatkan kritikan dari
setiap anggota karna karyawan ini melayaninya sangat jutek, meskipun sudah di
tegur masih saja mendapatkan kritikan, seperti yang diketahui diatas bahwa
pelayanan karyawan koperasi sangat penting untuk memajukan koperasi yang di
dirikan.
2.
Kurang
Lengkap
Sembako yang disediakan dalam
koperasi ini kurang melengkapi atau kebutuhan para anggota kurang terpenuhi
karna kebutuhan yang di cari di koperasi ini tidak ada, seperti yang diketahui
diatas setidaknya kita harus mencari barang atau kebutuhan apa yang sering di
cari para anggota agar terelealisasi semua.
Lampiran Koperasi PT KDS Indonesia
KOPERASI SERBA USAHA
AL-MUSLIM TAMBUN
Koperasi
ini termasuk Koperasi Serba Usaha Sekolah
yang menjual kebutuhan para siswa/i di Al-muslim di setiap Unit, Unit TK, Unit
SD, Unit SMP, Unit SMK, Unit SMK, dan Unit Akademik. Menjual perlengkapan yang
dibutuhkan siswa/i seperti pensil, pulpen, buku tulis, penghapus, rautan, map,
alat jilid, print-nan, sampai alat pramuka, selain itu menjual minuman dan Ice
Cream.
Karyawan
yang dipekerjakan untuk menjaga koperasi Al-muslim ini dari para siswa Unit SMK
yang sudah diberikan jadwalnya untuk menjaga dari kelas 10 sampai kelas 12.
Koperasi
ini telah di dirikan dari tahun 2006 sampai sekarang akan tetapi koperasi pada
tahun-tahun terakhir ini laba nya melonjak turun, adapun beberapa hal yang
membuat koperasi ini gagal:
1.
Karyawan
kurang kompeten dalam menjual barang
Seperti
yang diucapkan oleh Bapak Suwarko bahwa ada beberapa karyawan yang menjual
barang dalam koperasi ini tidak sesuai peraturan, misalnya ada salah satu
karyawan menjual Ice Cream Magnum dengan harga Ice Cream Magnum sesungguh nya
seharga Rp 15.000,- dijual oleh salah satu karyawan dengan Rp 5000,-.
2.
Kecurangan
siswa dalam membeli barang
Karna
karyawan yang kurang kompeten juga bisa menimbulkan kerugian yang banyak dalam
penjualannya karna banyak juga siswa/i yang tidak membayar apa yang mereka
beli, karyawan kurang memperhatikan setiap pembeli.
3.
Kekurangan
orang dalam menjual
Ini
yang menimbulkan kerugian yang besar pada No. 2 karna karyawannya Cuma 2 dan
Koperasi ini Cuma 1 sedangkan Unit nya banyak maka bukan salah sepenuhnya dari
karyawan yang tidak memperhatikan pembeli melainkan karyawan kewalahan dalam
menangani siswa yang membeli di koperasi.
4.
Tidak
menyediakan uang kembalian receh
Dari
masalah No.3 karyawan kewalahan disebabkan salah satunya dari uang kembalian
sang pembeli jadi mengharuskan karyawan harus menukarkan uang terlebih dahulu
sedangkan yang menjaga koperasi itu tinggal satu orang.
Penutup
Kesimpulan
Kesuksesan atau kegagalan koperasi
terletak pada kerajinan, cara pelayanan dan kompetensi yang
dimiliki anggota. Jika anggotanya aktif dan
kompeten maka koperasi akan maju, begitupun sebaliknya.
Jika kriteria anggota sudah terpenuhi, maka faktor
keberhasilan lainnya akan berjalan dengan sendiri.